Kamis, 08 September 2011

Berbagai Tumbuhan Obat

Obat obat tradisional semakin mendapat tempat di masyarakat. Tidak lagi patut setangga lebih rendah dari obat modern. Hasil eksplorasi farmasi membuktikan bukan hanya satu resep untuk satu penyakit. Banyak sekali tumbuhan yang bias dijadikan obat, baik yang sudah diteliti secara ilmiah atau belum, sesuai praktek nenek moyang. Maka perlu diperluas informasi mengenai obat-obatan tradisional demi melindungi kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan back to nature, kembali ke alam, Manfaat Apotik Hidup ini menolehkan harapan terkikisnya asumsi umum bahwa ramuan/obat tradisional yang telah dipraktekkan nenek moyang kita tak lagi dikonsumsi orang modern. Lebih dari itu perlu disadari, dengan mempelajari ramuan tradisional berarti kita telah berupaya melestarikan budaya bangsa, memahami cara berobat cepat, mudah, lagi murah.
BERBAGAI TUMBUHAN OBAT, KHASIAT, KANDUNGAN KIMIA, DAN KEGUNAANNYA.
ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.)
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Nama daerah: rih (Batak), alalang (Minangkabau), lioh (Lampung), neleleng laku (Aceh), ki eurin (Sunda), alang-alalng (Jawa), lalang (Madura), rii (Flores), re (Sumbawa), halalang (Kalimantan), kalepip (Irian), kusu-kusu (Tidore).
Deskripsi: Habitus semak, menahun, tinggi 1-1,5 m, batang lunak, bulat, pendek, beruas-ruas pada tiap buku terdapat rambut, putih keunguan, daun tunggal, lanset, tepi rata,, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 16-30 cm, benang sari dua, kepala sari putih, atau ungu, tangkai putik dua; Buah buni, bulat telur, berbulu kuning; Biji bulat, cokelat; Akar seraput, putih kotor.
Kandungan kimia: akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol.
Kegunaan: melancarkan air seni, mengobati kencing batu, hipertensi akibat sakit ginjal, radang paru-paru, asma, mimisan, prospat.
BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh semusim di tanah yang banyak mendapat sinar matahari. Dapat dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia: flavonglikosida, sulfur.
Kegunaan: mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai demam.
BAWANG PUTIH (Alivium sativum L.)
Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini tumbuh semusim. Bisa dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia: minyak atsiri, saponin, flovonoida, polifenol, kalium, saltivine, diallysulfide.
Kegunaan: mengobati hipertensi, sakit kepala, flu, disentri, batuk, rejan dan brokhitis, borok, luka kena benda tajam berkarat, cacingan, nyeri haid, migrain, perut kembung, bisul yang baru tumbuh, maag, masuk angin, me ngeluarkan serpihan kaca/kayu/duri, asma, gigitan serangga beracun.
BANDOTAN (Ageratum conyzoides)
Tanaman ini termasuk familia Compositae. Tempat tumbuhnya di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyebaran biji. Nama daerah: babandotan (Sunda), bandotan (Melayu/Jawa), wedusan (Jawa Tenggah).
Deskripsi: habitus herba, tinggi 10-120 cm, batang tegak atau terbaring, Daun tunggal, bulat telur, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, hijau, Bunga majemuk di ketiak daun, malairata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu, Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, kumarini, eugenol 5% dan HCN.
Kegunaan: disentri, mencret, luka (obat luar), penurun panas.
BELIMBING WULUH (Averhoa bilimbi L.)
Belimbing wuluh termasuk familia Oxalidaceae. Tumbuh diketinggian 500-an meter dpl. Berkembang biak lewat biji atau cangkok. Nama daerah: limeng (Aceh), selemeng (Gayo), asom belimbing (Padang), balimbingan (Batak), malibi asam (Nias), balimbing, blimbing, belimbing wuluh (Jawa), balimbing, calincing, calincing wuluh (Sunda), balimbing bulu (Madura), blingbing buloh (Bali), calene (Bugis), malibi (Halmahera), blimbi (Tidore), cucumber tree (Inggris), kamias (Filipina), blibi (Tidore).
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi 5-10 cm; Batang tegak, bercabang, permukaan kasar, banyak benjolan, hijau kotor; Daun majemuk, anak daun 25-45 helai, bulat telur, ujung meruncing, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm, hijau muda, hijau; Bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak 6 mm, ungu; Buah buni, bulat panjang 4-5 cm, hijau kekuningan; Akar tunggang, cokelat kehitaman.
Kandumgan kimia: Batang belimbing wuluh mengandung saponin, tannin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format. Sedangkan Daunnya mengandung tannin, sulfur, asam format, perokside.
Kegunaan: mengobati gusi berdarah, jerawat, hipertensi, batuk, diabetes, gondokan, rematik, sariawan, sakit gigi.
BELUNTAS (Plucea indicca Less)
Tanaman ini termasuk familia Asteraceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembangannya dengan stek. Nama daerah: beluntas, luntas (Jawa), baluntas (Madura), baruntas (Sunda), lanutasa (Makasar), lenabou (Timor), bunga tanaman pagar (Nias).
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi 1-1,5 m; Batang berkayu, bulat, tegak, bercabang; Daun tunggal, bulat telur, panjang 3,8-6,4 cm, lebar 4 cm, hijau mudah, hijau; Bunga majemuk, putik bentuk jarum, panjang 5 mm, hitam kecokelatan, kepala sari ungu; Akar tunggang, becabang putih kotor.
Kandungan kimia: flavonoida, tanin, minyak atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, aluminium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Kegunaan: obat demam, bau badan dan bau mulut, pegal linu, keputihan, nyeri pinggang dan pinggul, rematik, sakit perut, nyeri haid, gangguan pencernaan pada anak.
BENGLE (Zingiber casumunar)
Tanaman ini termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh pada ketinggian 1300 meter dpl. Berkembang biak melalui rimpang yang bertunas. Nama daerah: mungle (Aceh), bengle (Gayo, Jawa Tengah), bungle (Batak), bantai (Minangkabau), kunyit bolai (Melayu), gundre boli (Nias), panglai (Sunda), pandiang (Madura), banggele (Bali), bangles (Dayak), unil makei (Ambon), Bangle (Ternate).
Deskripsi: Habitus herba, semusim, tegak, tinggi 1-1,5 m; Batang hijau; Daun tunggal, lonjong tipis, ujung runcing, tepi rata, berbulu, panjang 23-35 cm, lebar 20-25 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, panjang 6-10 cm, lebar 4-6 cm, ujung persegi, hijau kemerah-merahan; Akar serabut, putih kotor.
Kegunaan: obat sakit perut, asma, rematik, cacing gelang dan kremi, demam bagi perempuan yang baru melahirkan.
BROTOWALI (Tinospora crispa miers. Hook. F. & Thems)
Tanaman ini termasuk familia menispermaceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembang biakannya dengan stek. Nama daerah: bratawali (Melayu), andawali (Sunda), brotowali (Jateng), antawali (Bali).
Deskripsi: Habitus semak, memanjat; Batang bulat, berkayu, permukaan benjol-benjol, becabang, hijau; Daun tunggal, bentuk jantung, ujung runcing, panjang 7-12 cm, lebar 7-11 cm, bertangkai hijau; Bunga majumuk, bentuk tandan, teletak pada batang, kelopak tiga, bulat telur, kecil, mahkota enam, bentuk benang, bulat telur, hijau, benang sari enem, tangkai hijau muda, kepala sari kuning, hijau muda; Akar tunggang putih kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, tanin flavonoida, zat pahit pkroretin, alkaloid berberina.
Kegunaan: obat luka, koreng, kudis, gatal-gatal, penambah nafsu makan, malaria, demam, hepatitis, diabetes, rematik.
CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)
Tanaman ini termasuk familia piperaceae. Cocok di tanam pada tanah yang tidak lembab dan porus (banyak mengandung pasir). Tumbuh di ketnggian 600 meter dpl. Pengembang biakannya melalui stek atau lewat biji. Nama daerah: lada panjang, cabai panjang (Sumatera), cabe jamu, cabean, cabe sula (Jawa), cabi jamo, cabi ongu, dan cabi solah (Madura), rica jawa (Tidore).
Deskripsi: Habitus semak, menjalar, panjang 12 m; Batang bulat, berkayu, membelit beruas, hijau; Daun tunggal, lonjong, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5-20 cm, lebar 3-7 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk bulir, tangkai panjang 0,5- 2 cm, benang sari dua-tiga pendek, kuning, putik 2-3 buah, hijau kekuningan; Buah lonjong, masih muda hijau setelah tua merah; Akar tunggang, putih pucat.
Kandungan kimia: buah, daun, dan batang mengandung alkaloida, saponin, dan polifenol, disamping itu buah juga mengandung minyak atsiri, zat pedas piperine, tetrahidropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4-menthylenedioxy benzene, piperidine, n-isobutil-decatrans-2-trans-4-dienamiode, dan sesamin.
Kegunaan: obat kuat, membersihkan rahim sehabis melahirkan, batuk, pencernaan terganggu, brochitis, ayan, demam setelah melahirkan, menguatkan paru-paru, lambung, jantung, liver, sakit gigi.

1 komentar: